Selasa, 25 Maret 2008

HOME PARTAI-PPI.COM DPP BID.INFOKOM SYARIEF HIDAYATULLOH

Home partai pengusaha dan pekerja indonesia berjuang untuk mempersatukan anatara pengusaha dan pekerja guna menggerakan Roda industri dan perekonomian rakyat,supaya pengusaha dan pekerja bersinergi,saling terbuka,pengusaha tanpa pekerja tak ada apa apanya,begitupun pekerja tanpa pengusaha tak ada apa apanya.

Senin, 24 Maret 2008

DPP PPPI Turba Ke Pasar Tradisional



Dalam semangat perjuangan partai yang mencoba menjembatani aspirasi pekerja dan pengusaha, disamping terus berupaya menggalang kesatuan serta kekuatan hingga ke tingkat grass-root. Jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (P3I) melakukan Turba (Turun ke Bawah) ke pasar-pasar tradisional (16/3) seperti ke pasar Manggarai, pasar Tambak, pasar Menteng Pulo, pasar Kramat Sentiong dan pasar Cikini.

“Apa yang kami lakukan hari ini semata untuk mengetahui apa yang dirasakan serta diinginkan para pengusaha-pengusaha dan tentunya masyarakat umum terhadap kehadiran partai-partai baru, khususnya partai P3I. Jadi jangan lalu diartikan pula sebagai upaya kami mencuri start. Ini sekali lagi semata program dari Departemen Pemberdayaan Ekonomi Rakyat P3I,” jelas H.Soleh selaku pimpinan turba P3I yang didampingi Ketua Infokom, Syarief Hidayatulloh.

Dari empat lokasi pasar tradisional yang didatangi sejumlah pengurus DPP-P3I, tampak para pengusaha kecil dan mikro yang selama ini sulit memperoleh kemudahan perbankan menaruh harapan P3I dapat memainkan perannya sebagai aspirator pengusaha dan pekerja. Bahkan sejumlah pengusaha itupun meminta P3I tidak seperti partai-partai sebelumnya yang giat mengunjungi mereka di kala kampanye tapi kemudian meninggalkannya setelah berhasil duduk di tampuk pemerintahan.

“Begitulah orang-orang partai, cumanya bisa janji saja. Kami sudah bosan dijanjikan terus. Tapi nggak ada realisasinya. Cara-cara macam itu sudah nggak jamannya lagi. Jadi buat partainya pengusaha dan pekerja jangan berlaku seperti partai – partai sebelumnya. Ini persoalan penting buat rakyat kecil semacam kami. Tapi kalau P3I bisa benar-benar menjadi aspirator pengusaha dan pekerja, saya yakin tanpa diminta kami akan bergabung dengan P3I,” harap Januar, salah seorang pengurus paguyuban pedagang pasar Manggarai saat ditemui.

Sedangkan Tarjono, pengusaha mie yang mangkal di Pasar Cikini menaruh harapan besar pada partainya pengusaha dan pekerja benar-benar menunjukkan kepeduliaannya pada pengangguran, penciptaan lapangan kerja serta kemudahan proses permodalan bagi pengusaha kecil dan mikro yang merata dan tanpa pandang bulu.

Tapi bagi Enjang Nurjana, pengusaha tempe pasar Kramat Sentiong merasa disaat ini kepastian iklim usaha sangatlah penting. Iklim usaha yang tidak tentu dewasa ini sangatlah menganggu khususnya buat pengusaha kecil dan mikro. Fluktuatifnya harga bahan pokok tempe salah satu contohnya dan kondisi itu bukan saja memberatkan masyarakat tapi juga mematikan pelan-pelan usaha tempe-tahu maupun usaha lain yang berkaitan dengan kedelai.

Sayangnya, tak satu partai pun yang berjuang keras untuk mempersoalkan kondisi demikian pada pemerintah. Buat Enjang, partainya pengusaha dan pekerja ini belumlah terbukti kejelasan berdirinya kemana. Tapi, rasanya… inilah saat tepat dengan adanya partai yang memperjuangkan aspirasi pengusaha dan pekerja menjadi satu kesatuan yang kuat. Jadi para pengusaha kecil dan mikro dimanapun sesungguhnya menunggu kiprah nyata dari P3I.

Saat turba ke pasar-pasar tradisional, jajaran pengurus DPP-P3I langsung turun ke pasar dan berdialog langsung dengan pengusaha-pengusaha kecil dan mikro seperti pengusaha sayur, pengusaha rokok, pengusaha mie, pengusaha cendol, pengusaha daging, tempe dan sebagainya. Catatan penting saat turba ke pasar-pasar yakni betapa mereka sangat merindukan harga-harga Sembilan bahan pokok yang stabil sehingga ada kepastian iklim berusaha, tidak seperti sekarang ini. ( cuk)